Tuesday, December 04, 2007

Gerakan Sahabat Anak


Ini adalah salah satu kampanye Gerakan Sahabat Anak, yg akan diwujudkan dalam sebuah acara akbar “Hari Sahabat Anak”, dengan tajuk “Menabur Cinta, Menuai Harapan”, yg jatuh pada hari Minggu, 17 Februari 2008 di Kridaloka, Senayan, Jakarta.


Acaranya ini akan diawali dengan Deklarasi Gerakan Sahabat Anak dan Jalan Cinta bersama anak-anak binaan Sahabat Anak dan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia, antara lain:


- Erna Witoelar, Duta MDGs (Millennium Development Goals)
- Romo Sandyawan dari Sanggar Ciliwung
- Ibe Karyanto/Susilo Adinegoro dari Sanggar Akar
- Ferry Salim, Duta UNICEF,
- dan lain-lain



Untuk itu, mari kita simak bersama beberapa fakta singkat tentang anak jalanan di Indonesia yg kian hari kian bertambah besar jumlahnya.



Data terakhir yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka 154.861 jiwa. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA, 2007), hampir separuhnya, yakni 75.000 anak jalanan berada di Jakarta.



Sisanya tersebar ke kota-kota besar lainnya seperti Medan, Palembang, Batam, Serang, Bandung, Jogja, Surabaya, Malang, dan Makassar.


Anak jalanan dapat dibagi dalam tiga kategori, yakni:


Children of the Street


24 jam hidup di jalanan. Makan, tinggal, tidur, dan bekerja di jalan.
Tidak ada lagi kontak dengan keluarga, tidak lagi
pulang ke rumah (meskipun ada). Tidak bersekolah.


Children on the Street


Masih memiliki keluarga dan pulang ke rumah, sebagian ada yang bersekolah. Kategori inilah yang meroket jumlahnya semenjak krisis 1997 melanda Indonesia, berhubung penghasilan orang tua yang menurun karena gelombang PHK dan krisis ekonomi yang melanda. Membantu orang tua termasuk membiayai biaya sekolah menjadi salah satu alasan mereka bekerja di jalan.


Children Vulnerable to Be on the Street



Kelompok anak yang berteman dengan 2 tipe di atas & terkadang ikut-ikutan turun ke jalan. Yang melihat “asyiknya” gaya hidup jalanan: bebas, punya uang, dll. Tinggal menunggu the “crash” moment seperti dipukul orang tua, perceraian, bencana (kebakaran, penggusuran, banjir, dsb) untuk masuk dalam tipe 1 atau 2.



Mengantuk & Tidak Sarapan



Data terakhir dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan (Menneg PP) menyebutkan bahwa 60% anak jalanan bersekolah, sedangkan sisanya 40% tidak bersekolah. Bagi yang bersekolah pun harus menghadapi segudang kendala, seperti: konsentrasi yang buruk (karena tidak sarapan, mengantuk selepas bekerja hingga tengah malam), akses yang minim (tidak mampu kursus bahasa asing, tidak memiliki buku bacaan atau film pengetahuan), dan tubuh yang rentan (akibat malanutrisi, polusi jalanan, gaya hidup tidak sehat).



Bimbingan Belajar Gratis Sahabat Anak (SA) hadir bagi anak-anak marginal ini. Berawal dari aksi sosial yang dilakukan segelintir kaum muda, kini SA telah memiliki 7 (tujuh) Bimbingan Belajar (Bimbel) yang tersebar di 5 wilayah Jakarta.


1. Sahabat Anak Prumpung, Jakarta Timur
Selasa & Jumat Pk. 19.00 WIB dan Minggu & Senin Pk. 19.00 WIB di
rumah-rumah penduduk.
6 pengajar sukarelawan+ 15 remaja Prumpung sendiri, jumlah anak: 150 orang


2. Sahabat Anak Grogol, Jakarta Barat
Setiap Minggu Pk. 14.00–16.00 WIB di kolong jalan layang Grogol.
10–15 pengajar sukarelawan, jumlah anak: 72 orangRemaja binaan di Rumah Singgah Grogol: 3 anak
Jumlah anak yang didampingi di lokasi lampu merah Grogol: 70 anak


3. Sahabat Anak Cijantung, Jakarta Timur
Setiap Minggu Pk. 15.00–17.00 WIB dalam 2 ruang kelas pinjaman
SMK Mardi Bakti, Jl. Raya Bogor
10 pengajar sukarelawan, jumlah anak: 30–40 orang


4. Sahabat Anak Gambir, Jakarta Pusat
Setiap Minggu Pk. 15.00–17.00 WIB di Pintu I, Lapangan Monas
10 pengajar sukarelawan, jumlah anak: 20-an orang


5. Sahabat Anak Manggarai, Jakarta Selatan
Setiap Sabtu Pk. 15.00–17.00 WIB di rumah sewaan di Manggarai Selatan
10 pengajar sukarelawan, jumlah anak: 40-an orang


(Awal September 2007, SA Manggarai dan rumah-
rumah anak yang dibina menjadi korban penggusuran,
untuk sementara kegiatan belajar dilakukan di
lahan kosong bekas penggusuran dan Taman Suropati.)


6. Sahabat Anak Senen, Jakarta Pusat
Setiap Minggu Pk. 15.00–17.00 di Lapangan Monas
12 pengajar sukarelawan, jumlah anak: 40-an orang


(SA Senen sejak pertengahan tahun 2007 jadwal belajar tidak rutin karena kesulitan mencari lokasi yang permanen dan SDM pengajar yang terbatas.)


7. Sahabat Anak Tanah Abang, Jakarta Pusat
Selasa & Jumat Pk. 15.00–21.00 WIB dan Sabtu Pk. 17.00–19.00 WIB di
rumah sewaan dekat Pintu Air Pejompongan
8 pengajar, jumlah anak: 50-an orang


(Pilot project Bimbel Sahabat Anak dengan waktu belajar,
pengajar, & kurikulum yang lebih intensif.)


Ada Apa Saja di Hari Sahabat Anak 2008?


Bagi Anda yang bertanya-tanya tentang bentuk acara Hari Sahabat Anak 2008, berikut adalah gambaran acara yang akan berlangsung pada bulan Februari 2008:


· Keluargaku Berbagi Cinta


Panitia memberikan kesempatan kepada para peserta dan keluarganya untuk berinteraksi dan bermain–layaknya sebuah KELUARGA–bersama 1-2 anak jalanan yang telah dibina oleh Sahabat Anak. Acara “Keluargaku Berbagi Cinta” ini berlangsung selama 6 jam, dari pk. 06.00-13.00 WIB.


Apa yang akan terjadi selama 6 jam tersebut?


Peserta & keluarganya akan memperhatikan dan bermain bersama anak jalanan tersebut bagaikan anggota keluarga sendiri.


· Jalan Cinta


Ini adalah aksi bersama para peserta dan anak-anak binaan SA serta volunter SA, sebagai salah satu Gerakan Sahabat Anak untuk kesejahteraan anak-anak yang terpinggirkan.
Untuk itu, Anda semua diundang untuk ambil bagian dalam acara Hari Sahabat Anak ini.




Bagaimana caranya?


Untuk mendaftarkan diri dalam “Keluargaku Berbagi Cinta”, hubungi Dian di 0812 9528451 atau dg mengirimkan email ke smiledi@gmail.com.


Dan, untuk mendaftarkan diri atau mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Gerakan Sahabat Anak dan Hari Sahabat Anak, hubungi:


Lanny, Christ, atau Fabio di

Sekretariat Sahabat Anak
Jl. Tambak II RT 06/05 No. 23
Komp. POLRI, Kel. Pegangsaan, Jakarta Pusat 10320
Telp. (021) 391 8505, Fax (021) 319 34172




Sampai jumpa di Hari Sahabat Anak!

No comments: